Uni Soviet
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Uni Republik Sosialis Soviet Nama lain Uni Soviet Союз Советских Социалистических Республик Soyuz Sovetskih Sotsialisticheskih Respublik |
||||||
|
||||||
|
||||||
Semboyan Пролетарии всех стран, соединяйтесь! (Proletarii vsekh stran, soyedinyaytes'!) Bahasa Indonesia: Pekerja di dunia, bersatulah! |
||||||
Lagu kebangsaan Internasionale (1922–1944) Lagu Kebangsaan Uni Soviet (1944–1991) |
||||||
Uni Soviet setelah Perang Patriotik Raya
|
||||||
Ibu kota | Moskwa | |||||
Bahasa | Rusia, bahasa lain | |||||
Agama | Ateisme | |||||
Bentuk Pemerintahan | Negara federasi bersistem politik satu partai Marxis-Leninis | |||||
Sekretaris Jenderal | ||||||
- | 1922–1952 | Josef Stalin (pertama) | ||||
- | 1991 | Vladimir Ivashko (terakhir) | ||||
Kepala Negara | ||||||
- | 1922–1938 | Mikhail Kalinin (pertama) | ||||
- | 1988–1991 | Mikhail Gorbachev (terakhir) | ||||
Kepala Pemerintahan | ||||||
- | 1922–1924 | Vladimir Lenin (pertama) | ||||
- | 1991 | Ivan Silayev (terakhir) | ||||
Badan legislatif | Majelis Agung | |||||
- | Majelis tinggi | Dewan Kesatuan | ||||
- | Majelis rendah | Dewan Kebangsaan | ||||
Sejarah | ||||||
- | Didirikan | 30 Desember 1922 | ||||
- | Dibubarkan | 26 Desember 1991 | ||||
Luas | ||||||
- | 1991 | 22.402.200 km² (8.649.538 mil²) | ||||
Populasi | ||||||
- | Perk. 1991 | 293.047.571 | ||||
Kepadatan | 13,1 /km² (33,9 /mil²) | |||||
Mata uang | Rubel (руб) (SUR) | |||||
Kode Internet | .su2 | |||||
Kode telepon | +7 | |||||
1Pada tanggal 21 Desember 1991, sebelas republik (dengan republik keduabelas, Georgia, hadir sebagai pengamat) mendeklarasikan pembentukan Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Almaty, Kazakhstan, yang mengakhiri keberadaan Uni Soviet.
2Diterapkan pada tanggal 19 September 1990 dan masih digunakan sampai sekarang. 3Estonia, Latvia, dan Lituania menganggap mereka tidak pernah masuk ke dalam Uni Soviet. Rusia menganggap Estonia, Latvia, dan Lituania sebagai republik konstituten legal dari Uni Soviet dan penerus negara-negara Baltik modern. Amerika Serikat dan banyak negara lainnya tidak mengakui pencaplokan Estonia, Latvia, dan Lituania ke dalam Uni Soviet sebagai tindakan yang sah. |
Uni Soviet menganut sistem politik satu partai yang dipegang oleh Partai Komunis hingga 1990.[1] Walaupun Uni Soviet sebenarnya adalah suatu kesatuan politik dari beberapa republik Soviet dengan ibu kota di Moskwa, nyatanya Uni Soviet menjelma menjadi negara yang pemerintahannya sangat terpusat dan menerapkan sistem ekonomi terencana.
Revolusi Oktober yang bergolak di Rusia pada tahun 1917 menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Rusia. Penerusnya, Pemerintahan Sementara Rusia, hanya bertahan beberapa bulan. Setelah kaum Bolshevik menang dalam Perang Sipil Rusia pascarevolusi, Uni Soviet didirikan pada tanggal 30 Desember 1922 dengan anggota RSFS Rusia, RSFS Transkaukasia, RSS Ukraina, dan RSS Byelorusia.
Pasca-kematian pemimpin Soviet yang pertama, Vladimir Lenin, pada tahun 1924, Josef Stalin menjadi penggantinya setelah memenangkan perebutan kekuasaan[2] dan memimpin negara tersebut melewati proses industrialisasi besar-besaran dengan sistem ekonomi terencana dan penindasan politik.[2][3] Dalam suasana Perang Dunia II, pada bulan Juni 1941, Nazi Jerman dan sekutunya menyerang Uni Soviet melalui Operasi Barbarossa walaupun sebelumnya kedua negara telah menandatangani Pakta Molotov–Ribbentrop yang berisi perjanjian untuk tidak saling menyerang. Setelah empat tahun berperang secara besar-besaran, Uni Soviet muncul sebagai salah satu dari dua negara adidaya pemenang perang selain Amerika Serikat.
Uni Soviet dan negara-negara satelitnya di Eropa Timur terlibat dalam Perang Dingin, yaitu perebutan pengaruh ideologi dan politik global yang berkepanjangan melawan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Blok Barat. Pada akhirnya, Uni Soviet mengalami kekalahan dalam hal ekonomi serta politik dalam dan luar negeri.[4][5] Pada akhir tahun 1980-an, pemimpin Soviet yang terakhir, Mikhail Gorbachev, mencoba merestrukturisasi negara yang dipimpinnya melalui kebijakan glasnost dan perestroika, tetapi justru memicu perpecahan di Uni Soviet yang akhirnya secara resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991 setelah gagalnya percobaan kudeta pada bulan Agustus sebelumnya.[6] Hak dan kewajiban negara ini kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.[7]
Pada masanya, Uni Soviet memiliki tiga perwakilan di PBB, yaitu Uni Soviet, Ukraina, dan Byelorusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar