Aceh
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Aceh اچيه |
|||||
---|---|---|---|---|---|
|
|||||
Mesjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh | |||||
Julukan: Serambi Mekkah | |||||
Semboyan: "Pancacita" (dari bahasa Sanskerta yang artinya "Lima cita-cita") |
|||||
Hari jadi | 7 Desember 1959 | ||||
Dasar hukum | UU Nomor 11 Tahun 2006 | ||||
Ibu kota | Banda Aceh (dulu Koetaradja) | ||||
Kota besar lainnya | Lhokseumawe | ||||
Area | |||||
- Total luas | 58.375,63 km2 | ||||
- Latitude | 1º 40' - 6º 30' LU | ||||
- Longitude | 94º 40' - 98º 30' BT | ||||
Populasi | Peringkat 14 | ||||
- Total | 4.494.410 (2010)[1] | ||||
Pemerintahan | |||||
- Gubernur | Zaini Abdullah | ||||
- Wakil Gubernur | Muzakir Manaf | ||||
- Kabupaten | 18[2] | ||||
- Kota | 5[3] | ||||
- Kecamatan | 276[4] | ||||
- Kelurahan | 6.455[5] | ||||
APBD (2015) | Rp12.755.643.725.149,- [6] (total) | ||||
- PAD | Rp1.883.113.759.049,- [6] | ||||
- DAU | Rp1.237.894.986.000,- [6] | ||||
- DAK | Rp88.582.570.000,- [6] | ||||
Demografi | |||||
- Suku bangsa | 70.65% Suku Aceh 8.94% Suku Jawa 7.22% Suku Gayo 3.29% Suku Batak 2.13% Suku Alas 1.49% Simeulue 1.40 Suku Aneuk Jamee 1.11% Suku Tamiang 1.04% Suku Singkil 0.74% Suku Minangkabau[7] |
||||
- Agama | Islam (98,19%), Kristen (1.12%), Katolik (0,07%), Hindu (0,003%), Budha (0,16%), Konghucu (0,0008%), lain-lain (0,006%)[8] | ||||
- Bahasa | Aceh dan Indonesia (Resmi). | ||||
Zona waktu | WIB (UTC+7) | ||||
Lagu daerah | Bungong Jeumpa | ||||
Situs web | www |
Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia. Jika dibandingkan dengan dengan provinsi lainnya, Aceh adalah wilayah yang sangat konservatif (menjunjung tinggi nilai agama).[9] Persentase penduduk Muslimnya adalah yang tertinggi di Indonesia dan mereka hidup sesuai syariah Islam.[10] Berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri karena alasan sejarah.[11]
Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk minyak bumi dan gas alam. Sejumlah analis memperkirakan cadangan gas alam Aceh adalah yang terbesar di dunia.[9] Aceh juga terkenal dengan hutannya yang terletak di sepanjang jajaran Bukit Barisan dari Kutacane di Aceh Tenggara sampai Ulu Masen di Aceh Jaya. Sebuah taman nasional bernama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) didirikan di Aceh Tenggara.
Aceh adalah daratan yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi Samudra Hindia 2004. Setelah gempa, gelombang tsunami menerjang sebagian besar pesisir barat provinsi ini. Sekitar 170.000 orang tewas atau hilang akibat bencana tersebut.[12] Bencana ini juga mendorong terciptanya perjanjian damai antara pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar